>

Islam indonesia

Friday, August 16, 2013

Mesir...Fitnah itu sedang terjadi sekarang...

 
Kalau kita melihat pemberitaan ditelevisi, dikoran, maupun dimedia internet, sangat gencar memberitakan tentang pembantaian orang-orang yang pro kepada presiden Mursi yang dikudeta oleh pihak militer, sungguh tidak adil memang…disaat ribuan saudara kita (sunni) dibantai oleh pihak penguasa yang beraqidah Syi’ah la’natullah media-media tersebut seakan tidak peduli, ada apa gerangan… Bahkan aktivis-aktivis dakwah pada rame mendemo tentang pembunuhan orang yang pro Mursi.

Sebenarnya akibat dari pembunuhan tersebut dikarenakan ulah mereka sendiri, dalam hal ini kelompok yang berpemahaman khawarij “Ikhwanul Muslimin”, itulah kebodohan mereka. Mereka tidak mengambil pelajaran dari sejarah yang sudah-sudah, bahwasanya pemberontakan terhadap pemerintah muslim yang mereka anggap zalim hanyalah mendatangkan kemudaratan yang lebih besar dibanding manfaatnya. Mereka korbankan nyawa-nyawa kaum muslimin hanya demi meraih kekuasaan yang terampas dari tangan mereka.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Bahwa Allah Ta’ala mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ’alaihi wa sallam demi kemaslahatan para hamba di kehidupan dunia dan akhirat, dan bahwa beliau memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kerusakan, maka apabila dalam satu perbuatan terdapat kebaikan dan kerusakan, hendaklah kaum muslimin mengambil mana yang paling kuat dari keduanya; jika kebaikannya lebih banyak dari kerusakannya, hendaklah mereka melakukannya. Namun apabila kerusakannya lebih banyak dari kebaikannya, hendaklah mereka meninggalkannya, karena sesungguhnya Allah ta’ala mengutus Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam untuk menghasilkan kemaslahatan dan menyempurnakannya, serta menghilangkan kemudaratan dan menguranginya.

Apa yang dilakukan kelompok ikhwanul muslimin ketika mereka menggulingkan presiden Hosni Mubarak sudah sangat bertentangan dengan ajaran islam, bahkan dibandingkan ketika presiden hosni Mubarak berkuasa stabilitas politik dan keamanan sangat terkendali, bandingkan dengan sesudah mereka berhasil menggulingkan presiden hosni Mubarak, situasi politik dan keamanan tidak menentu, dikarenakan masing-masing kelompok saling mengkritisi kebijakan presiden terpilih sekarang (Mursi) yang dari kelompok ikhwanul muslimin, sampai-sampai pihak militer pun turut campur. Akhirnya ketika militer mengambil alih kekuasaan, mereka (ikhwanul muslimin) kembali melakukan serangkaian aksi yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melihat suatu (kemungkaran) yang ia benci pada pemimpinnya, maka hendaklah ia bersabar, karena sesungguhnya barangsiapa yang memisahkan diri dari jama’ah (pemerintah) kemudian ia mati, maka matinya adalah mati jahiliyah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma]
Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullah berkata, “Kami tidak memandang bolehnya memberontak kepada para pemimpin dan pemerintah kami, meskipun mereka berbuat zhalim. Kami tidak mendoakan kejelekan bagi mereka. Kami tidak melepaskan diri dari ketaatan kepada mereka dan kami memandang ketaatan kepada mereka adalah ketaatan kepada Allah sebagai suatu kewajiban, selama yang mereka perintahkan itu bukan kemaksiatan (kepada Allah). Kami doakan mereka dengan kebaikan dan keselamatan.” [Matan Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah]

Kita lihat apakah ketika dulu presiden hosni Mubarak melakukan penindasan bahkan sampai melakukan terhadap rakyat sipil, tidak toh, bandingkan dengan keadaan disuriah yang jelas-jelas sudah masuk kepada konflik agama, dan bagi warga sunni yang ada disuriah wajib bagi mereka untuk melakukan jihad menghadapi kekejaman agama syi’ah.

Namun dibalik tragedy yang ada diMesir bukan berarti kita tidak peduli dengan banyaknya pertumpahan darah disana, seperti halnya pedulinya kita dengan ahlussunnah yang ada di suriah. Oleh karena itu, perlu adanya peringatan terhadap umat Islam agar jangan sampai musibah ini terjadi di negeri-negeri kaum muslimin yang lainnya, maka sungguh sangat aneh, jika upaya menjelaskan kepada umat akan sesatnya sepak terjang Ikhwanul Muslimin dengan ideologi pemberontakan Khawarijnya, kemudian dianggap sebagai bentuk tidak simpati terhadap kaum muslimin yang menjadi korban kekerasan.

Sekarang kita lihat juga kondisi bangsa kita saat ini, bukankah tidak lebih baik dari keadaan semasa presiden Soeharto berkuasa, bahkan korupsi merajalela, sekte-sekte sesat bermunculan dikarenakan adanya pengaruh kebebasan beragama, dll. Itulah akibat dari tidak mengindahkan perintah dan larangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang wajibnya ta’at (dalam perkara ma’ruf) kepada pemimpin, walaupun pemimpin tersebut mendzalimi rakyatnya, dan hendaknya kita bersabar dari kedzaliman tersebut.

Beliau shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat (pada pemimpin kalian) kecurangan dan hal-hal yang kalian ingkari (kemungkaran)”. Mereka bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepada kami wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tunaikan hak mereka (pemimpin) dan mintalah kepada Allah hak kalian (berdoa).” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dariAbdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu] (AR/Bjm)
Sumber: FB Abu Rumaysho
https://www.facebook.com/aburumaisha80/posts/616211068401757

0 comments:

Post a Comment