>
*******
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Akan ada banyak
kekacauan serta perpecahan. Jika sudah seperti itu, maka patahkanlah
pedangmu dan pakailah pedang dari kayu.” [HR. Ahmad]
Janganlah kalian berdemo, pulanglah ke rumah...!
Janganlah kalian membuat rusuh, bertaqwalah kepada Allah..!
Dosa janganlah dibalas dosa...!
Fitnah janganlah dibalas fitnah...!
Al Hasan al Bashri berkata, “Sesungguhnya fitnah ini, jika dia datang,
maka orang alim sudah mengetahuinya dan jika dia sudah pergi, maka baru
diketahui oleh setiap yang jahil.”
Maksudnya para ulama lebih
paham dikala para orang-orang bodoh belum paham, mereka mengetahui akan
kondisi kiranya ucapan dan tindakan sesuatu yang menjadikan itu sebab
sebuah fitnah, maka mereka (para ulama) mengatakan hal tersebut fitnah,
meskipun orang-orang bodoh mengucilkannya dengan 'ulama tak paham fiqhul
waqi'/ulama haid/ dan labelisasi buruk lainya'.
Contoh:
Nasehat ulama untuk rakyat mesir agar kembali kerumah-rumah mereka,
akan tetapi di hiraukan. Al hasil apa yang terjadi? Pertumpahan darah
lebih besar..!!
Jika fitnah itu telah pergi, baru (akan)
diketahui oleh orang-orang bodoh, artinya kalau sudah ribuan darah
terpelihara Kaum Muslimin melayang, maka orang-orang bodoh itu baru
menyadarinya.
Contoh:
Para ulama telah mewanti-wanti
tentang kejahatan Hizbusy-Syaithan Syiah Libanon, namun diantara
orang-orang bodoh malah memuji dan menyanjung setinggi langit, lantaran
sikap keras berselimut dusta Hizbusy-Syaithan kepada Yahudi kala itu dan
orang-orang bodoh menuduh ulama dengan tuduhan tidak peduli akan nasib
Umat Islam, Antek Yahudi dan sejenisnya. Namun, al hasil orang bodoh itu
baru menyadari betapa bengis Hizbusy-Syaithan Libanon memerangi Umat
Islam.
Ketahuilah ini adalah Zaman Fitnah, berdiam diri dari
fitnah itu lebih baik, menggigit batang pohon di tengah hutan tandus itu
sikap yang baik dari pada berlari dengan berdemo di tanah subur nan
hijau!
Janganlah kita disibukkan oleh kabar-kabar burung yang menuduh negeri satu dengan negeri lainya...!
Kalau kalian terus disibukkan dengan menuduh suatu negeri dengan
keburukan, Saudi misalkan, maka kapan kalian memulai berinfaq, jika
kalian peduli akan nasib mereka?
Kapan kalian berdo'a, jika kalian tulus ingin menolong mereka?
Kalaulah kalian berinfaq dengan harta yang kalian miliki,
kalaulah kalian berdo'a dengan rasa tunduk menggharap pertolongan Allah..
Sungguh Amal ibadah tidak akan menjadi pahala jika kalian senantiasa memfitnah..
Bukankah memfitnah adalah suatu dosa..?
Bukankah setiap dosa akan mengikis amal kita..?
Maka dari itu, bagaimana kita dikatakan berinfaq dan berdo'a untuk
kepedulian kepada Kaum Muslimin sedangkan lisan-lisan kita senantiasa
menjadi penyambung air liur orang-orang bodoh.
*****
Sungguh Indah Nasehat Syaikh Shalih Al Fauzan -semoga Allah menjaga beliau- (Ulama Besar Saudi ‘Arabia) ..
Dalam situs sahab.net, beliau berkata dalam jawaban dari pertanyaan nasehat untuk para penuntut ilmu tentang kondisi Mesir:
"Konflik yang terjadi (di Mesir) adalah fitnah. Hendaknya seorang
muslim menjauhi fitnah. Tidak berbicara, kecuali pembicaraan yang baik
untuk semua. Yaitu, sesuatu yang bisa memadamkan fitnah, melindungi kaum
muslimin dari kejelekan.
Jika dia tidak mampu mendamaikan dua pihak yang saling berseteru, maka hendaknya ia menjauh dari fitnah.
Namun, pintu doa tetap terbuka. Hendaknya ia senantiasa mendoakan untuk
kaum muslimin di semua tempat. Doakan muslimin Mesir dan yang lainnya!
Semoga Allah memberikan pertolongan untuk mereka...
Ditulis oleh: Al Akh Sufyan Bin Ranan | https://www.facebook.com/abuusaamah.sufyan
Buletin Al-Minhaj
0 comments:
Post a Comment