Raja Arab Saudi Sebut Ikhwanul Muslimin
Teroris, yang harus dibantai oleh Militer. Iyakah? Itulah sebuah artikel
yang bertelur dari permainan lafadz dalam konteks media. Kalau kita
perhatikan apa yang sesungguhnya diberitakan, maka kemudian kita akan
menyimpulkan dengan apik tanpa tendensius.
Ihwal Ikhwanul Muslim, menjadi titik
persoalan yang menjadi trend saat ini. Mungkin kalau “Ikhwanul Muslimin”
ini menjadi komoditi pasar, ia akan “best seller“. Mari kita telisik lebih dalam, setelah As-Siisiy mendongkel Presiden Mursi. Kita flash back!
Masih ingatkah kita dengan pembunuhan
presiden-presiden Mesir lainnya mulai dari Muhammad Najiib, Jamaal
‘Abdun-Naashir, Anwar Saadaat, hingga Husni Mubaarak? Tidakkah tragedi
ini disebut kedzoliman? Atau apakah kedzoliman itu hanya karena seorang
Mursiy (Tokoh IM)? Subhaanallaah….
Coba di pikir, siapakah yang menuntut Mursiy mundur tempo hari ?
Jawab “ Rakyatnya sendiri (yang kontra dengan Mursiy).
Siapakah yang kemarin menuntut Husni Mubaarak tempo hari ?
Jawab : Rakyatnya sendiri (yang kontra dengan Mubaarak).
Dan siapa yang menuntut mundur presiden (sementara) Mesir hari ini ?
Jawab : Rakyatnya sendiri….. Begitu seterusnya fitnah ini seakan-akan tidak akan ada ujungnya……….
Fitnah ini tak akan lepas jika tak
mengambalikannya kepada bimbingan al-Qur’an dan as-Sunnah, sesuai dengan
pemahaman para sahabat Rosululloh shollallohu alayhi wasallam.
Sekarang, beberapa oknum kemudian datang
dengan “kerah baju berdiri” membuat fitnah baru, dengan memvonis bahwa
Raja Abdulloh mendukung pembantaian. Yakin?
Mari kita lihat dari situs resmi web SPA (Saudi Press Agency) sendiri:
“Jeddah, Shawwal 9, 1434, Aug 16, 2013,
SPA — Referring to reports in the mass media and social networking sites
of alleged statements attributed to Prince Saud Al-Faisal, Minister of
Foreign Affairs, an official source at the Ministry of Foreign Affairs
said that the Minister of Foreign Affairs does not make recently any
statement to any mass media or other, stressing that the stance of the
Government of the Kingdom on the events in Egypt expressed clearly by
the Custodian of the Two Holy Mosques”
Artinya:
“Jeddah,
Syawal 9, 1434, 16 Agustus 2013, SPA - Mengacu pada laporan di media
massa dan situs jejaring sosial laporan dugaan dikaitkan dengan Pangeran
Saud Al-Faisal, Menteri Luar Negeri (mendukung aksi pembantaian
Militer, penj), sumber resmi di Kementerian Luar
Negeri mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri baru-baru ini tidak
membuat pernyataan kepada media massa atau lainnya, menekankan bahwa
sikap Pemerintah Kerajaan pada peristiwa di Mesir jelas dinyatakan oleh
Penjaga Dua Masjid Suci “
Nah, justru yang ada adalah sikap ulama
senior yang menyatakan Ikhwanul Muslimin harusnya pulang ke rumah.
Disampaikan oleh Syaikhuna Al-’Allaamah DR. Shalih bin Sa’ad As-Suhaimi
hafizhahullah, di Saudi Arabia, tepatnya di Madinah, tempat yang
diberkahi oleh Alloh,
“Terjadinya banyak pembunuhan
termasuk tanda-tanda kiamat, apa yang terjadi saat ini secara khusus di
negeri-negeri muslim dan di dunia internasional termasuk tanda-tanda
kiamat, yaitu banyaknya pembunuhan yang telah dikabarkan oleh Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam.
Terkadang pembunuh tidak tahu kenapa ia harus membunuh, ia
melihat manusia melakukan sesuatu maka ia pun ikut membidikkan
senjatanya sebagaimana kondisi orang-orang dari suku terasing Arab yang
selalu berteriak layaknya binatang dan saling membunuh antara satu
dengan yang lainnya hanya demi revolusi pemberontakan, sepotong roti,
rasa lapar atau karena membela seorang tokoh, padahal bisa jadi tokoh
tersebut adalah seorang thagut.
Dan semua yang mati dianggap syahid meski seorang Yahudi,
Nasrani atau musyrik penyembah kubur, semua syahid menurutnya, yaitu
menurut seorang –yang sayang sekali ia dianggap ulama oleh media, yang
umurnya sudah sangat tua- ia selalu berbicara ngawur bahwa (orang-orang
yang terbunuh karena revolusi pemberontakan, sepotong roti, rasa lapar
atau karena membela seorang tokoh) adalah syuhada, bahkan ia meminta
untuk mendapatkan kesyahidan seperti mereka, dan ini –kita berlindung
kepada Allah- adalah penyimpangan dan kesesatan.
Sayangi dirimu wahai Akhi, sembahlah Robbmu, kembalilah kepada
Allah ‘azza wa jalla, apalagi Anda sudah berumur 90 tahun lebih,
meskipun semuanya pasti mati tanpa melihat usia tua atau muda. Akan
tetapi engkau telah menghiasi kebatilan sehingga nampak sebagai
kebenaran dan engkau melampaui batas dalam perkara ini, maka
berhati-hatilah wahai Ikhwan.
Berdoalah kepada Allah untuk negeri-negeri Islam yang tersebar
padanya kekacauan-kekacauan ini, dan berdoalah kepada Allah agar
melindungi negeri-negeri kaum muslimin dari berbagai malapetaka ini,
dimana seorang pembunuh tidak tahu kenapa ia membunuh dan yang terbunuh
juga tidak tahu kenapa ia dibunuh, akan tetapi ia akan berdiri di
hadapan Allah ‘azza wa jalla sambil membawa kepalanya dengan kedua
tangannya dan mengatakan kepada pembunuh “Kenapa engkau membunuhku?”
Kemudian, kenapa engkau menambah kekacauan (demonstrasi) yang
begitu banyak manusia telah terlibat ini, maka di manakah agama, di
manakah Islam, di manakah akalmu?!
Wahai Akhi, tatkala Sumayyah terbunuh dengan cara yang keji, kaum
muslimin tidak melakukan demonstrasi dan turun serta berteriak-teriak di
jalan-jalan. Tatkala orang-orang Yahudi berusaha membunuh Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam, kaum muslimin tidak melakukan demontrasi,
tetapi menegakkan jihad di jalan Allah dan mengeluarkan Yahudi dari
Madinah dengan perintah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Permasalahannya, dengan demonstrasi ini, kalian memenuhi
lapangan-lapangan dengan laki-laki dan wanita, dan terjadilah penindasan
dan pelanggaran kehormatan, perzinahan, khamar, kurangnya rasa malu,
nyanyian dan ikhtilat (campur baur) antara laki-laki dan wanita, apakah
ini dari agama Allah?!
Demi Allah, sesungguhnya Barat telah menipu kalian wahai orang-orang
yang telah mati hatinya, yang berteriak-teriak di lapagan-lapangan
seperti keledai.
Bertakwalah kepada Allah, kembalilah ke rumah-rumah kalian -sampaikan
kepada mereka risalah ini wahai hadirin, katakan kepada mereka-
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan kembali ke rumah-rumah
mereka, dan tetap tinggal di rumah-rumah mereka, daripada
berteriak-teriak di jalanan.
Bertakwalah kepada Allah di bumi Kinanah, yang demi Allah bumi yang kami
anggap mulia, akan tetapi banyak penduduknya yang tidak memuliakannya,
andaikan mereka memuliakannya maka tentunya mereka tidak akan
melakukan perbuatan ini.
Aku mohon kepada Allah agar melindungi mereka dari kejelekan fitnah ini,
dan agar mengembalikan mereka kepada kebenaran dan menjauhkan mereka
dari para pembuat onar di antara mereka, yang selalu mengobarkan
kekacauan yang berbahaya ini.
Saat ini Barat, yaitu Amerika dan selain mereka mengatakan bahwa, “Kami
yang akan mendamaikan antara kelompok-kelompok Islam yang bertikai.”
Maka kalianlah yang menyebabkan mereka berani memasuki negeri kalian.
Masya Allah, sampai Yahudi penjajah Palestina pun berkata, “Kami akan
masuk dan mendamaikan antara kelompok yang bertikai di negeri tersebut.”
Wahai manusia, kembalilah ke rumah-rumah kalian maka akan selesai masalah ini, dan bersabarlah menghadapi pemerintah kalian.
Benar, kami mengingkari kudeta militer yang mereka lakukan terhadap
pemerintah sebelumnya, apa yang mereka lakukan adalah kebatilan. Akan
tetapi setelah mereka berkuasa maka wajib bagi kita untuk diam, walaupun
boleh kita menuntut dikembalikannya kekuasaan kepada yang berhak
tetapi dengan cara yang syar’i, bukan dengan cara mengerahkan masa,
membunuh dan menduduki berbagai fasilitas umum.
Adanya kelompok-kelompok yang berpecah ini sejatinya adalah kebatilan,
semuanya adalah taklid kepada Yahudi dan Nasrani, meskipun mereka
menamakan diri dengan kelompok Islam. Akan tetapi aku katakan, mereka
tidak punya pilihan kecuali hendaklah mereka bertakwa kepada Allah ‘azza
wa jalla.
Kemudian, menurut prinsip kelompok mereka (yang membolehkan pemilu)
–meskipun aku tidak percaya dengan pemilu- hendaklah mereka bersabar
menunggu pemilu berikutnya, sehingga mereka bisa memilih pemimpin
selainnya. Walaupun hakikatnya sistem pemilu ini adalah thagut, aku
tidak mempercayainya (hanya demi memperkecil mudarat).
Akan tetapi wahai Ikhwan, sampaikan kepada mereka (kelompok-kelompok
yang mengatasnamakan Islam di Mesir), hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dalam menjaga darah kaum muslimin, dalam melindungi negeri mereka
yang terjajah, negeri Kinanah.
Sampaikan kepada mereka risalah ini, kembalilah kepada akal sehat
kalian, demi Allah tidak mungkin ada yang melakukan ini anak kecil,
orang gila dan orang bodoh. Demonstrasi-demonstrasi ini adalah
kerjaannya orang bodoh, orang gila dan tidak memiliki akal sama sekali,
setiap mereka berteriak mendukung fulan, hidup fulan, jatuh fulan. Kita
mohon kepada Allah ‘afiyah dan keselamatan.
Saudara-saudara kita yang menjauhi fitnah ini –segala puji hanya bagi
Allah- mereka mengajak kepada agama Allah dan kepada sunnah, dan sampai
hari ini mereka selamat dari ketergelinciran ke dalam fitnah ini dan
selamat dari keterlibatan dalam membunuh kaum muslimin dan non muslim
(yang belum pantas dibunuh) .
Aku mohon kepada Allah Al-Karim untuk menganugerahkan kebaikan kepada
seluruh negeri kaum muslimin, merahmati mereka dan menyatukan kalimat
mereka di atas tauhid.
Kembalilah kepada Sunnah wahai penduduk Kinanah (Mesir), kembalilah
kepada tauhid, hancurkan kuburan yang disembah selain Allah, tinggalkan
hizbiyah (fanatisme golongan) dan kelompok-kelompok sesat. Kembalilah
kepada Rabb kalian, dan bersatulah dalam merealisasikan Laa ilaaha
illallah dan Muhammadur Rasulullah.
Hendaklah kalian (hadirin) menyampaikan seruan ini meskipun hanya
melalui sebagian website. Aku mohon kepada Allah agar menganugerahkan
kebaikan bagi kaum muslimin di setiap tempat.
وصلّÙ‰ الله وسلّÙ… وبارك على نبيِّنا Ù…ُØÙ…ّد وعلى آله وصØبه أجمعين
Diterjemahkan
secara makna dari nasihat Syaikhuna Al-‘Allamah Shalih As-Suhaimi
hafizhahullah pada majelis beliau di Masjid Nabawi Madinah, kota Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam, yang ditranskrip oleh Abu AbdirRahman
Usamah jazaahuLlaahu khayron.”
Semoga membuka mata dan hati.
–Tanwirussunnah, 11 Syawal 1434 H
Sumber: http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/08/17/raja-arab-saudi-tidak-mendukung-pembantaian-di-mesir-584494.html
0 comments:
Post a Comment