>

Islam indonesia

Wednesday, August 7, 2013

Etika Penuntut Ilmu Agama - Hikmah Perjuangan Ibnu Abbas dalam Menuntut Ilmu



SMS: Ust! Jawab segera beserta dalil dan referensinya! Penting. 

Demikianlah bunyi sebagian SMS pertanyaan yang sering sampai ke saya. 

Bertanya singkat vis SMS, minta jawaban segera, lengkap dengan dalil dan referensinya.

Demikianlah etika sebagian masyarakat kita di zaman sekarang dalam mencari ilmu dan berguru.

Coba bandingkan dengan etika para penuntut ilmu di zaman dahulu yang tergambarkan pada pengakuan sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma berikut ini:

Setelah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia, aku berkata kepada seorang penduduk madinah: marilah kita menimba ilmu dari para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,selagi sekarang jumlah mereka masih banyak.

Pemuda itu menjawab: sungguh mengherankan keinginanmu ini wahai Ibnu Abbas! Apa engkau berpikir bahwa masyarakat akan membutuhkan terhadap kehadiranmu padahal di tengah-tengah mereka masih ada para pemuka sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam?

Sahabat Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya dengan berkata: aku tidak menghiraukan ucapan pemuda itu. Aku segera menimba ilmu kepada para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang berbagai hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Kadang kala aku mendengar ada satu hadits yang diriwayatkan oleh seorang sahabat, maka aku segera mendatangi rumah sahabat tersebut untuk menanyakan perihal hadits yang ia riwayatkan.

Setibaku di pintu rumahnya, aku mendapatkannya sedang tidur siang, karenanya aku menunggunya keluar rumah. sambil menanti aku berebah di depan pintu rumahnya berbantalkan bajuku, akibatnya wajahku sering disapu angin berdebu yang berhembus.

Tatkala sahabat itu keluar dari rumahnya, ia begitu terkejut mendapatkanku yang sedang berbaring di depan pintunya.

Buru-buru sahabat itu berkata kepadaku: apa perlumu mendatangi rumahku? Mengapa engkau tidak mengirim utusan agar aku yang datang ke rumahmu?

Aku menjawab ucapan sahabat itu: Tidak, akulah yang lebih pantas untuk mendatangimu.

Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku segera menanyakan perihal hadits yang aku dengar kepada sahabat itu.

Tidak selang berapa lama, pemuda anshar tersebut telah mendapatkanku sebagai seorang ulama' terkemuka yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga mereka banyak mendatanginuntuk bertanya dan berguru kepadaku.

Melihat fakta ini, pemudamitu berkata: sekarang terbukti bahwa pemuda ini ( ibnu Abbas) lebih bijak daripada aku. (Thabaqaat Ibnu Saad 2/280-281)

Demikianlah etika para penuntut ilmu zaman dahulu, sehingga ilmu mereka diberkahi Allah.


Sumber: FB Dr Muhammad Arifin Badri

0 comments:

Post a Comment