>

Islam indonesia

Monday, August 19, 2013

Ahlul Bait Menurut Ahlussunnah


Siapakah Ahlul Bait?

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Siapa sajakah yang termasuk ahlul bait, menurut pandangan Ahlus Sunnah wal Jamaah? Syukron
Dari: Muhammad al Fatih Malie

Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Dalam kitab Syarh Ta’limul Muta’allim -salah satu kitab yang menjadi kurikulum di berbagai pesantren NU- karya Syaikh Ibrahim bin Ismail -salah seorang ulama Madzhab Syafi’i-, ketika beliau menjelaskan lafadz shalawat:
ŁˆŲ§Ł„ŲµŁ„Ų§Ų© Ų¹Ł„Ł‰ Ł…Ų­Ł…ŲÆ Ų³ŁŠŲÆ Ų§Ł„Ų¹Ų±ŲØ ŁˆŲ§Ł„Ų¹Ų¬Ł… ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ Ų¢Ł„Ł‡ ŁˆŲ£ŲµŲ­Ų§ŲØŁ‡
Semoga shalawat tercurah kepada Muhammad, pemimpin masyarakat Arab dan non-Arab, beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Beliau mengatakan,
ŁˆŲ¢Ł„Ł‡ Ł…Ł† Ų¬Ł‡Ų© Ų§Ł„Ł†Ų³ŲØ Ų£ŁˆŁ„Ų§ŲÆ Ų¹Ł„ŁŠ ŁˆŲ¹ŲØŲ§Ų³ ŁˆŲ¬Ų¹ŁŲ± ŁˆŲ¹Ł‚ŁŠŁ„ ŁˆŲ­Ų§Ų±Ų« ŲØŁ† Ų¹ŲØŲÆ Ų§Ł„Ł…Ų·Ł„ŲØ
“Keluarga Nabi dari sisi nasab adalah keturunan Ali, Abbas, Ja’far, Aqil (putra Abu Thalib), dan Haris bin Abdul Muthalib.” (Syarh Ta’limul Muta’allim, Hal. 3)
Kemudian, termasuk ahlul bait berdasarkan dalil Alquran, adalah para istri Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalil tegas yang menunjukkan bahwa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamtermasuk keluarganya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
ŁŠَŲ§ Ł†ِŲ³َŲ§Ų”َ Ų§Ł„Ł†َّŲØِŁŠِّ Ł„َŲ³ْŲŖُŁ†َّ ŁƒَŲ£َŲ­َŲÆٍ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„Ł†ِّŲ³َŲ§Ų”ِ Ų„ِŁ†ِ Ų§ŲŖَّŁ‚َŁŠْŲŖُŁ†َّ ŁَŁ„َŲ§ ŲŖَŲ®ْŲ¶َŲ¹ْŁ†َ ŲØِŲ§Ł„ْŁ‚َŁˆْŁ„ِ ŁَŁŠَŲ·ْŁ…َŲ¹َ Ų§Ł„َّŲ°ِŁŠ ŁِŁŠ Ł‚َŁ„ْŲØِŁ‡ِ Ł…َŲ±َŲ¶ٌ ŁˆَŁ‚ُŁ„ْŁ†َ Ł‚َŁˆْŁ„ًŲ§ Ł…َŲ¹ْŲ±ُŁˆŁًŲ§ (32) ŁˆَŁ‚َŲ±ْŁ†َ ŁِŁŠ ŲØُŁŠُŁˆŲŖِŁƒُŁ†َّ ŁˆَŁ„َŲ§ ŲŖَŲØَŲ±َّŲ¬ْŁ†َ ŲŖَŲØَŲ±ُّŲ¬َ Ų§Ł„ْŲ¬َŲ§Ł‡ِŁ„ِŁŠَّŲ©ِ Ų§Ł„ْŲ£ُŁˆŁ„َŁ‰ ŁˆَŲ£َŁ‚ِŁ…ْŁ†َ Ų§Ł„ŲµَّŁ„َŲ§Ų©َ ŁˆَŲ¢ŲŖِŁŠŁ†َ Ų§Ł„Ų²َّŁƒَŲ§Ų©َ ŁˆَŲ£َŲ·ِŲ¹ْŁ†َ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡َ ŁˆَŲ±َŲ³ُŁˆŁ„َŁ‡ُ Ų„ِŁ†َّŁ…َŲ§ ŁŠُŲ±ِŁŠŲÆُ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ł„ِŁŠُŲ°ْŁ‡ِŲØَ Ų¹َŁ†ْŁƒُŁ…ُ Ų§Ł„Ų±ِّŲ¬ْŲ³َ Ų£َŁ‡ْŁ„َ Ų§Ł„ْŲØَŁŠْŲŖِ ŁˆَŁŠُŲ·َŁ‡ِّŲ±َŁƒُŁ…ْ ŲŖَŲ·ْŁ‡ِŁŠŲ±ًŲ§
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu gemulai dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit (nafsu) dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 32-33)

Siapakah Ahlul Bait dalam Ayat Ini?

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu mengatakan,
Ł‚ŁˆŁ„Ł‡: { Ų„ِŁ†َّŁ…َŲ§ ŁŠُŲ±ِŁŠŲÆُ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ł„ِŁŠُŲ°ْŁ‡ِŲØَ Ų¹َŁ†ْŁƒُŁ…ُ Ų§Ł„Ų±ِّŲ¬ْŲ³َ Ų£َŁ‡ْŁ„َ Ų§Ł„ْŲØَŁŠْŲŖِ } Ł‚Ų§Ł„: Ł†Ų²Ł„ŲŖ ŁŁŠ Ł†Ų³Ų§Ų” Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… Ų®Ų§ŲµŲ©.
“Firman Allah di atas turun khusus terkait para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6:410)
Ikrimah rahimahullah (salah satu ahli tafsir murid Ibnu Abbas) mengatakan,
Ł…Ł† Ų“Ų§Ų” ŲØŲ§Ł‡Ł„ŲŖŁ‡ Ų£Ł†Ł‡Ų§ Ł†Ų²Ł„ŲŖ ŁŁŠ Ų£Ų²ŁˆŲ§Ų¬ Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…
“Siapa yang ingin mengetahui ahlul bait beliau, sesungguhnya ayat ini turun tentang para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6:411)
Kenyataan di atas sangat berseberangan dengan dogma Syiah. Mereka sangat mengkultuskan keluarga Ali, namun membenci para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib. Bukti bahwa mereka sangat membenci istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa buruk mereka bahwa para istri beliau, terutama Aisyah dan Hafshah, kekal di neraka. Ceramah yang berjudul Itsbat anna ‘Aisyah Kholidatun fi An-Nar (Sebuah Kepastian bahwasanya Aisyah Seorang Wanita yang Kekal di Neraka) oleh Yasir Al-Habib (ulama Syiah), bisa Anda saksikan di video berikut:
Pengakuan Syiah bahwa mereka mencintai ahlul bait, kelompok yang berpihak kepada ahlul bait adalah klaim dusta. Justru merekalah orang yang membenci ahlul bait. Hanya saja, karena kultus mereka kepada keturunan Ali bin Abi Thalib, banyak masyarakat yang tertipu dengan klaim mereka.
Hanya kepada Allah kita meminta pertolongan.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

0 comments:

Post a Comment