>

Islam indonesia

Monday, December 16, 2013

Tafsir Adhwa’ul Bayan Jilid 3 - Al Allamah Asy Syaikh Al Mufasir Muhammad Amin Asy Syanqithi -rahimahullah-



Judul     : Tafsir Adhwa’ul Bayan Jilid 3
Penulis : Al Allamah Asy Syaikh Al  Mufasir Muhammad Amin Asy Syanqithi -rahimahullah-
Fisik : Buku ukuran sedang (p=23,5 cm)
Kover : Hard 1014 Halaman
Penerbit: Pustaka Azzam
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 189.000,- (Diskon 30%) Rp 132.300,-

Daftar Isi
SURAH HUUD

· Ayat 1 – 108

SURAH YUUSUF

· Ayat 4 – 111

SURAH AR-RA’D (guruh)

· Ayat 6 – 43

SURAH IBRAAHIIM

· Ayat 1 – 52

SURAH AL HIJR

· Ayat 1 – 99

SURAH AN-NAHL (lebah)

· Ayat 1 – 128

SURAH AL ISRAA’ (memperjalankan di malam hari)

· Ayat 1 – 111
Merupakan tafsir al-Qur'an susunan Syaikh al-Allamah al-Mufassir Muhammad al-Amin asy-Syanqithi (rahimahullah) lengkap dari Surah al-Baqarah hingga Surah an-Naas (Tafsir 30 Juzuk). Semuanya terdiri daripada 12 Jilid lengkap telah diterjemahkan.

Tafsir ini membawakan methode penafsiran al-Qur'an dengan al-Qur'an sebagai kaedah utamanya. Gaya huraiannya merangkumi kefahaman salaf yang dipadukan dengan contoh-contoh situasi semasa masyarakat moden.

Takhrij hadis bagi tafsir ini dilakukan oleh Syaikh Muhammad Abdul Aziz Al-Khalidi.

Kelebihan kitab tafsir ini di antaranya:

1 - Menjelaskan makna ayat al-Qur’an dengan ayat al-Qur’an (Tafisr Qur’an bil Qur’an). Hal ini sesuai dengan kesepakan para ulama yang menyebutkan bahwa tafsir yang paling mulia dan utama adalah menafsirkan ayat-ayat Kitabullah dengan menggunakan (ayat-ayat lainnya) Kitabullah. Sebab, tidak ada seorangpun yang lebih tahu makna Kalamullah kecuali Allah 'Azza wa Jalla sendiri.

2 - Menjelaskan hukum-hukum yang terkandung dalam semua ayat yang dijelaskan dalam kitab ini yang disandarkan kepada dalil-dalil sahih dari Sunnah Nabwiyyah dan pendapat para ulama, kemudian dipilihkan pendapat yang terkuat tersebut tanpa rasa fanatik mazhab.

3 - Dilengkapi penjelasan tambahan. Contohnya seperti perbahasan tentang beberapa masalah bahasa (Lughah) dan hal-hal yang diperlukannya seperti sharaf (perbahasan tentang perubahan suatu kata) dan I’raab (perbahasan tentang kedudukan kata dalam suatu kalimat), penyebutan syair-syair arab sebagai penguat serta analisis terhadap masalah-maslah yang diperlukan dalam menafsirkan sesebuah ayat seperti masalah ushuliyah (yang pokok) dan Kalam (akidah) yang dilandasi sanad-sanad hadis.


4 - Pada akhir tafsir ini, ia membawakan satu perbahasan panjang (1 buku) berupa penjelasan dan jawaban berkaitan ayat-ayat al-Qur'an yang disangka oleh sebagaian pihak sebagai bertentangan di antara satu sama lain.





0 comments:

Post a Comment