Penulis : Dr.'Abdullah bin
Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh
Jilid 1 : Al-Faatihah-Ali 'Imran
Jilid 2 : An-Nisaa' - Al-A'raaf
Jilid 3 : Al-Anfaal - Al-Israa'
Jilid 4 : Al-Kahfi - Lukman
Jilid 5 : As-Sajadah - Qaaf
Jilid 6 : Adz-Dzaariyaat - An-Naas
Ukuran: 21 x 29.5cm
Kover : Hard
Berat :
1 Set: 12.000 gr
Jilid 1: 1.850 gr
Jilid 2: 1.750 gr
Jilid 3: 1.800 gr
Jilid 4 : 1.850 gr
Jilid 5 : 1.750 gr
Jilid 6 : 1.700 gr
Jumlah Halaman
Jilid 1 : XXXII + 812 Lembar 2 warna
Jilid 2 : XXV + 760 Lembar 2 warna
Jilid 3 : XLII + 784 Lembar 2 warna
Jilid 4 : XXXVIII + 799 Lembar 2 warna
Jilid 5 : XXXIII+ 769 Lembar 2 warna
Jilid 6 : XXXII + 764 Lembar 2 warna
Jenis Kertas
QPP (Standar Quran)
Harga : Rp 250.000,-/Jilid (Diskon 30%) Rp 175.000,-
Rasulullah
Shalallahu 'Alahi Wassalam juga bersabda. “Artinya : Yang terbaik di antara
kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” [Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5027]
Al-Hafizh ‘Imaduddin
Abul Fida’ Isma’il bin ‘Umar bin Katsir (Ibnu Katsir) adalah
salah seorang ulama yang telah berhasil melakukan kajian tafsir dengan sangat
hati-hati serta dilengkapi dengan hadits-hadits dan riwayat-riwayat yang
masyhur. Hal itu terbukti dengan ketelitiannya dalam menafsirkan ayat-ayat
al-Qur-an yang mulia telah menjadikan kitab tafsirnya tersebut sebagai rujukan
sekaligus bahan kajian bagi mayoritas kaum muslimin di seluruh dunia. Tidak
diragukan lagi bahwa Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu kitab tafsir yang
kandungan isinya tidak dibaurkan dengan ilmu lain.
Dengan demikian, tafsir
ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang tinggi dan mulia, yaitu menyampaikan
maksud firman Allah Ta’ala melalui manhaj yang lurus dan valid serta jalan
pemahaman ulama Salafush Shalih yaitu penafsiran al-Qur-an dengan al-Qur-an,
penafsiran al-Qur-an dengan hadits, dengan merujuk kepada pendapat para ulama
Salafush Shalih dari kalangan para Sahabat dan Tabi’in dengan konsep dan kaidah
bahasa Arab. Lalu DR. ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu
Syaikh meringkas kitab ini dan memberi nama “Lubaabut Tafsiir”.
Dalam melakukan peringkasan kitab ini,
beliau melihat cara terbaik adalah dengan membiarkan apa adanya kalimat-kalimat
yang ditulis oleh Ibnu Katsir sendiri, dan menghilangkan beberapa hal yang
dianggap tidak perlu, seperti cerita, hadits-hadits dha’if, dan lain
sebagainya.
Setelah dilakukan peringkasan, beliau melakukan beberapa penambahan :
1.
Penafsiran tiga ayat dari surat al-Maidah. Nomor ayat-ayat tersebut adalah
97, 98, 99, dan akhir dari ayat 96.
2.
Mentakhrij lebih dari 300 hadits yang dikemukakan penulis tafsir ini (Ibnu
Katsir) tanpa ada komentar darinya.
3.
Menisbatkan qira'at dan riwayatnya kepada para tokohnya secara rinci dan
teliti, yang oleh penulis buku ini disampaikan secara ijmal (ringkas).
4.
Menafsirkan lafadz-lafadz yang ditulis dalam kitab ini yang sulit difahami
maksudnya oleh para penuntut ilmu.
5.
Melakukan ralat terhadap sedikit kesalahan dalam kitab berkenaan dengan
qira'at atau pun yang lain.
0 comments:
Post a Comment