3750 gr / Set
1250 gr / Jilid 1
1200 gr / Jilid 2
1300 gr / Jilid 3
Jumlah Halaman :
XIV + 749 Lembar B/W - Jilid 1
XIV + 697 Lembar B/W - Jilid 2
XIV + 728 Lembar B/W - Jilid 3
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (al-Mujaadilah: 11)
Tak ada yang meragukan keahlian Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dalam penelitian hadits, salah satu karya besar beliau dalam bidang ilmu hadits adalah Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah yang kemudian dikenal dengan Ash-Shahiihah.
Ash-Shahiihah adalah hadits-hadits yang beliau kumpulkan dari berbagai kitab hadits yang haditsnya berderajat Hasan dan Shahih.
Dalam penyusunannya beliau membuat bab-bab yang terdiri dari satu atau lebih hadits kemudian beliau terangkan Takhrij-nya dan beliau keluarkan dari hadits tersebut hukum-hukumnya. Kitab tersebut akhirnya menjadi salah satu rujukan dalam menentukan derajat suatu hadits.
Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman (salah satu murid beliau) mengumpulkan seluruh matan hadits dari kitab tersebut dan meletakkan hadits-hadits sesuai dengan pembagian bab yang telah disusun Syaikh al-Albani rahimahullah dalam daftar isi kitabnya (Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah).
Tujuannya agar orang-orang yang tidak memiliki spesialisasi keilmuan dalam ilmu hadits dapat membaca dan menelaah kitab ini dengan mudah. Sekaligus kitab ini menjadi bekal bagi para peneliti, para khathib, da'i dan para pemberi nasihat. Karena dengan memisahkan takhrij sanad hadits yang panjang dari matannya pada kitab as-Shahiihah ini, mereka dapat mencari hadits yang mereka inginkan dengan cepat dan mudah.
Berikut ini susunan bab yang berisikan hadits-hadits yang telah diurutkan tersebut:
1. Akhlak, Perbuatan Baik, dan Hubungan Antar Sesama Makhluk.
2. Adab dan Meminta Izin.
3. Adzan dan Shalat.
4. Kurban, Binatang Sembelihan, Makanan, Minuman, Aqiqah, dan Bersikap Lembut Terhadap Binatang.
5. Iman, Tauhid, Agama, dan Qadar.
6. Sumpah, Nadzar, dan Kafarat.
7. Jual beli, Usaha, dan Zuhud.
8. Taubat, Nasihat, dan Pelembut Hati.
9. Surga dan Neraka.
10. Haji dan ‘Umrah.
11. Hudud, Mu’amalah dan Hukum-Hukum.
12. Khilafah, Bai’at, Keta’atan, dan Pemerintahan.
13. Zakat, Kedermawanan, Sedekah dan Hibah.
14. Pernikahan, Bersikap Adil Terhadap Para Istri, Mengasuh Anak dan Bersikap Adil di Antara Mereka Serta Memberi Mereka Nama-Nama yang Bagus.
15. Safar, Jihad, Peperangan dan Berlaku Lembut Kepada Binatang.
16. Sirah Nabawi dan Perjalanan Hidup Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam.
17. Puasa dan Shalat Malam.
18. Pengobatan dan Menjenguk Orang Sakit.
19. Thaharah dan Wudhu’.
20. Ilmu, Sunnah, dan Hadits Nabi.
21. Fitnah, Tanda-Tanda Datangnya Kiamat dan Kebangkitan.
22. Keutamaan-Keutamaan al-Qur’an, Doa, Dzikir, dan Rukyah.
23. Pakaian, Perhiasan, [Permainan], dan Gambar.
24. Permulaan Alam Semesta, Para Nabi, dan Keajaiban-Keajaiban Makhluk Allah.
25. Penyakit, Jenazah, dan Kubur.
26. Keutamaan Seorang Tokoh dan Kekurangannya.
27. Nasihat dan Pelembut Hati.
28. Masalah-Masalah Lainnya.
Adapun metode yang digunakan Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman dalam memisahkan matan-matan hadits pada kitab ash-Shahiih dari sanadnya adalah sebagai berikut:
1. Mencantumkan nama sahabat yang meriwayatkan hadits beserta latar belakang hadits tersebut jika ada.
2. Mencantumkan matan-matan hadits berdasarkan urutan angka.
Kemudian pada akhir matan tersebut, menyebutkan nomor haditsnya dari kitab Silsilah ash-Shahiihah di dalam tanda kurung.
Dalam hal ini, tidak disebutkan satupun jalur-jalur periwayatannya maupun rujukannya dari kitab-kitab hadits.
3. Ditemukan beberapa hadits yang dicantumkan berulang-ulang dalam banyak tempat, maka beliau mencantumkan hadits-hadits yang berkaitan dengannya yang tercantum dalam lima jilid pertama kitab as-Silsilah ash-Shahihah, dan meletakkan hadits-hadits yang berkaitan dengan bab ini yang ditemukan pada jilid keenam dan jilid ketujuh di bawah nomor hadits di depan.
4. Hadits-hadits yang diulangi penyebutannya oleh Syaikh al-Albani rahimahullah pada lebih dari satu bab, maka dicantumkan saja seperti apa adanya.
0 comments:
Post a Comment