>

Islam indonesia

Wednesday, May 22, 2013

Bongkar Kesesatan Debat Terbuka Kyai NU - H.Mahrus Ali



BONGKAR KESESATAN DEBAT TERBUKA KYAI NU

H.MAHRUS ALI

Penerbit
LA TASYUK PRESS

HARGA
Rp50,000.00
diskon 30%
Rp 35,000.00

Dukung Mantan Kyai NU!

Saya salut kalau Mantan Kyai NU tidak hadir karena alasan keamanan, bukan ber-arti tidak mau mempertahankan kebenaran tulisan dalam bukunya, tapi massa bila marah, maka akan bertindak anarkhis, Sudah cukup Imam Ahmad pernah di cambuk karena mempertahankan kebenaran yang bertentangan dengan ajaran mayoritas. Nabi Musa sampai pergi ke Madyan karena dikejar-kejar oleh tentara Fir’aun. Apakah Nabi Musa takut? Sebetulnya itu sekedar strategi. Buktinya Ustadz Mahrus Ali bersedia untuk Mengadakan Dialog Dengan Para Kyai Seputar Bukunya!

Bagaimana mau datang Ustadz Mahrus Ali, jika disinyalir ada pihak-pihak yang ingin melakukan tindakan destruktif ? Contoh kecilnya ketika GUS DUR turun keprabon pohon-pohon ditebangi, Amin Rais halal darahnya, menurunkan Pasukan pembela Gus Dur yang membawa sajam dan lain-lain.

Komentar Penulis : Masalah tidak hadir debat itu sebetulnya kecil sekali. Pertama debat seperti itu tidak akan bisa menuntaskan masalah. Sebab waktunya amat sedikit dan masalah yang harus di bahas dalam buku masih banyak. Sebab dalam debat itu, yang perlu di bahas banyak, bisa jadi dua buku. Sebab buku bantahan dari Kyai dan Tim penulis LBM NU Jember tersebut banyak kesalahan, bahkan boleh di kata senter kekeliruan dan kesesatan. Sadarkah! Bahwa Kyai anda tersesat? Bacalah penjelasan bantahan saya terhadab buku tersebut! Bila anda sudah membacanya, maka anda akan menyadari kesesatannya. Sedangkan debat yang menyertakan orang-orang awam, kadangkaia masa tidak bisa mengikuti pemahaman hadits yang terkadang rumit sekali. Karena itu, dalam muktamar NU, massa tidak perlu diikut sertakan, tapi cukup dari kalangan orang yang ahli dalam bidangnya. Pembaca yang budiman Insyaallah setelah menyimak yang satu ini, anda akan dapat berpikir secara rasional dan obyektif. Selamat Membaca.

0 comments:

Post a Comment