TOBATNYA PUTRA SANG KYAI
GUS RIDUAN
Penerbit
LA TASYUK PRESS
HARGA
Rp52,000.00
diskon 30%
Rp 36,400.00
Mulailah terjadi pada diri saya rasa was-was terhadap ritual apa saja yang saya ketahui dan saya ikuti, dan rasa ingin tahu sampai dimana kebenarannya. Semula timbul rasa kekritisan pada diri saya adalah pada kebiasaan yang terjadi, dimana setiap memulai pengajian atau memulai pertemuan kok mesti dimulai dengan membaca : "ILAA HADHROTIN NABIYYIL MUSHTHOFA AL-FATIHAH..." dan setelah itu kepada para wali dan para arwah leluhur yang sudah meniggal dunia. Demikianlah bacaan yang terus berlangsung dan terkesan sakti, namun membuat diri saya menjadi tercengang setiap bapak saya atau guru-guru saya melakukannya, sejak masa itu saya menjadi penasaran kok asyik sekali dimana setiap orang alim yang memimpin acara-acara pertemuan kon mesti memulai dengan kalimat-kalimat itu. Rasa mencekam, keheranan itu tidak bisa redah, dan mengantarkan saya untuk selalu mencari sampai dimana kebenarannya.
Begitupun juga ketika hendak IQOMAH, setiap waktu shalat kita senantiasa mendengar ada tambahan bacaan : "ALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMIN ALLOOHU AKBAR ALLOHU AKBAR..." saudaraku! sekali lagi coba anda periksa pada bab-bab azan di kitab manapun, anda pasti tidak akan pernah mendapatkan kalimat-kalimat ini, sama sekali tidak terdapat dalam Kutubus Syittah, hal itu telah menunjukkan bahwa ini hanyalah rekayasa orang-orang alim ahli bid'ah, agar dipandang tinggi keilmuannya lantas berani menambah-nambah? Padahal Nabi saja tidak berani membuatnya kecuali karena wahyu yang diturunkan kepadanya.
Sungguh heran, kok dari segala lapisan ummat ini tidak ada kecurigaaan kepadanya bahkan terkadang malahan menghujat orang-orang yang berusaha meluruskannya, nah hal seperti ini kalau kita perhatikan hanyalah karena kefanatikan yang sampai tidak ingin tahu, pokoknya apa kata pak Kyai!
0 comments:
Post a Comment