>

Islam indonesia

Wednesday, May 22, 2013

Ittiba' Rasulallah Saw Bagaimana Mengikuti Nabi Dengan Benar - Dr. Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan, Et Al.



ITTIBA' RASULALLAH SAW BAGAIMANA MENGIKUTI NABI DENGAN BENAR
DR. SHALIH BIN FAUZAN AL-FAUZAN, ET AL.

Penerbit
AKBAR MEDIA

HARGA
Rp30,000.00
diskon 30%
Rp 21,000.00

Bagaimana mengikuti nabi dengan benar?

Al-humaidi (guru imam bukhari) bercerita, ketika kami sedang bersama imam syafi’i datanglah seorang lelaki bertanya kepada beliau tentang suatu hal. lalu beliau menjawab : “dalam masalah ini rasulullah memutuskan begini dan begitu.” orang tersebut bertanya kepada beliau, “lalu bagaimana pendapat engkau sendiri?” imam syafi’i lalu berkata, “subhanallah!, apakah engkau mendapati aku berada di dalam gereja? atau engkau dapati aku di sinagog (tempat peribadahan yahudi)? aku mengatakan kepadamu bahwa dalam masalah tersebut rasulullah memutuskan begini dan begitu, lalu engkau katakan apa pendapatku?” (siyar a’lam al-nubala : 10/34).


imam malik mengatakan, “apakah setiap kali datang orang yang lebih pintar dalam berdebat lalu kita tinggalkan apa yang diturunkan malaikat jibril kepada nabi muhammad karena keahlian debat orang tersebut?” (siyar a’lam al-nubala : 8/99).

Ini hanyalah beberapa penggal kisah yang menceritakan bagaimana sikap para ulama rabbani dalam mengikuti dan meneladani (ittiba’) rasulullah saw dan meyakini kebenaran mutlak yang dibawa oleh beliau dan membuang jauh-jauh apa-apa yang dating selain dari beliau, “aku tidak akan mengikuti hawa nafsu kalian, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah pula aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (al an’am:56), “jika kamu (benar-benar) mencintai allah, ikutilah aku (muhammad), niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (ali imran:31)

Di jaman sekarang ini -- sebagaimana yang disabdakan nabi, “ketika islam datang pertama kali, ia dianggap aneh dan suatu saat nanti akan menjadi aneh kembali. “(syarah muskil atsar, no: 689) – umat islam yang menganggap aneh ajaran islam sehingga berpaling dari rasulullah saw terbagi menjadi dua, ada yang mengidolakan dan fanatik mengikuti serta meneladani tokoh kafir dan segala ajarannya sebagai pedoman hidup mereka lalu menjadikan rasulullah sekedar “pajangan” dalam kehidupan mereka agar status keislaman mereka tidak hilang. dan ada pula yang mengidolakan dan fanatic mengikuti serta meneladani para ulama, syeikh, ustadz, dan segala ajaran mereka sebagai panduan hidup mereka sampai-sampai mereka malah meninggalkan rasulullah beserta ajaran-ajarannya. rasulullah saw sendiri hanya dijadikan “iklan komersial yang menarik” agar umat islam tertarik dan tunduk pada hawa nafsu si syeikh, kiyai, atau ustadz tadi. sungguh aneh memang! tapi itulah kenyatannya.

Sebagai umat islam sejati tentu anda tidak ingin bukan terjebak dalam kesesatan-kesesatan semacam itu. oleh karena itu, dengan membaca buku ini anda akan menemukan kembali kemurnian ajaran rasulullah sehingga anda bias mengikuti beliau dengan benar dan tanpa harus tertipu oleh segala macam hiasan-hiasan semu yang dianggap kebenaran selama ini.

0 comments:

Post a Comment